Jasa Arsitek Desain Kampus STIP Marunda Sekolah Pelayaran Dep. Perhubungan

Bagaimana cara Arsitek Desain Kampus, Masterplan Gambar Kampus, Desain Bangunan Kampus STIP Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran - Marunda ?  Bagaimana menata Lahan yang 23,5 Ha itu ? Bagaimana menata perletakan bangunan yang demikian banyak macam fungsinya ? Penjelaskan Tahapan Kerja oleh Arsitek Senior, Arsitek Indonesia, Arsitek Jakarta, Arsitek Bekasi, Arsitek Desain Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran.

Untuk membuat Gambar Kampus, Desain Kampus, berikut Desain Bangunan Kampus  untuk STIP Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran diatas lahan tanah seluas 23,5 ha di Marunda, Jakarta, bukanlah sebuah tugas yang mudah. Namun tugas Desain Kampus, meng-Gambar Kampus dan Desain Bangunan Kampus ini sangatlah membanggakan. Bagaimana cara men-Desain Kampus Perguruan Tinggi atau Universitas ? Bagaimana cara kerja atau tahapan kerja seorang Arsitek Perencana Kampus ? Berapa sulitkah kerja Arsitek Desain Kampus Sekolah Tinggi, meng-Gambar Kampus, Desain Bangunan Kampus ?
Berikut jawabannya.

Baca terus Artikel ini yang berjudul:
Cara Arsitek Desain Kampus, Masterplan Gambar Kampus, Desain Bangunan  STIP Pelayaran - Marunda
Semoga bermanfaat.

 Sewaktu pertama kali diberikan Gambar Tanah dari Lokasi Proyek STIP Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran, yang terletak dekat dengan laut ini, tidaklah terlalu mengejutkan. Perasaan biasa-biasa saja, karena Lahannya memang seharusnya cukup luas untuk dapat menampung kegiatan pendidikan yang sangat besar ini.

Namun ketika mengunjungi langsung lokasi proyek STIP Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran, sangatlah mengesankan sekaligus mencengangkan. Pada kala itu lokasi memang masih dipenuhi oleh sangat banyak tambak ikan / udang yang berpetak-petak berderetan hingga ke pinggir langit. Sesosok orang yang berdiri di satu ujung dari lahan, terlihat bagai semut dari ujung lainnya. Lahan ini sangat luas sekali ! Bagaimana harus memulai kerja besar ini ? Bagaimana harus memulai kerja men-Desain Kampus, meng-Gambar Kampus, sekaligus men-Desain Bangunan seluruh Kampus ?  Sesuatu tugas yang sangat besar, suatu tugas yang sangat membanggakan, harus dihadapi dengan optimisme.

STIP Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran adalah suatu lembaga pendidikan mengenai Ilmu-Ilmu Pelayaran yang dimiliki oleh Kementerian Perhubungan Republik Indomesia.

Bermula didirikan bernama Akademi Ilmu Pelayaran AIP ditahun 1953, kemudian menempati Kampus pertama di Jalan Gunung Sahari Jakarta yang diresmikan Presiden Pertama RI Soekarno di tahun 1957.

Sesuai perkembangan zaman berupa peninggian jalan raya dan pembangunan gedung baru yang bermunculan disekitarnya, Kampus Gunung Sahari makin menjadi rendah level tanahnya, hingga kerap menjadi langganan banjir dari kali Ciliwung yang berada disebelahnya. Diputuskan kemudian, sekitar tahun 1995 untuk memindahkan Kampus ketempat yang lebih baik.

Demikianlah kemudian hingga STIP Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran kini berlokasi di Marunda Jakarta Utara diresmikan oleh Presiden ke 4 RI Megawati Soekarnoputri, putri dari Presiden Pertama RI Soekarno, ditahun 2002.

Bagaimana Arsitek men-Desain Kampus, Gambar Kampus, Desain Bangunan Kampus  STIP di Marunda ?

Karena besar dan luasnya Lahan yang harus ditangani, dan demikian banyak Fungsi Kegiatan yang harus ditampung, dan demikian banyak rupa Bangunan yang harus ditempatkan, Arsitek harus terlebih dahulu mengelompokkan Fungsi Kegiatan sejenis berikut Bangunannya. Kegiatan ini disebut dengan Penempatan Zoning. Apa itu ZONING ?

Zoning adalah pengelompokan bangunan-bangunan dengan fungsi yang sama atau hampir sama. Dalam men-Desain Kampus, dalam Gambar Kampus, hal ini sangat dibutuhkan agar tercipta keteraturan fungsi dalam Tata Letak Bangunan yang demikian banyak dalam suatu Kampus.

Umpama zoning untuk Bangunan Ruang Kuliah dapat dikelompokkan bersama dengan Ruang Laboratorium, Diskusi, Seminar, Ruang Dosen dll. Ruang Kuliah harus dipisahkan dari Zoning Perkantoran Rektor, Dekan, Administrasi, dll. 

Demikian juga Zona Pertemuan, Ruang Makan, Perpustakaan, Kantin, Minimarket harus terpisah dari Bangunan Asrama. Zoning lain yang umum terdapat dalam suatu Kampus adalah Kelompok Pertemuan berupa Gedung Pertemuan / Auditorium, Ruang Makan, dan Ruang Serbaguna. 

Kelompok Zona Olah Raga berupa Gedung Olah Raga Indoor untuk Basket, Volley dan Bulu Tangkis, Stadion Sepakbola, Lomba Renang, dan Lapangan Terbuka untuk Tennis, Basket, dan Volley.

Ada lagi yang khas dalam Desain Kampus STIPelayaran, yaitu Zoning untuk Penghijauan dan Danau Kolam Latih yang terpisah dari Zoning lainnya.

Bermodal Gambar Tanah yang diberikan, dan daftar perhitungan Luas yang sudah disediakan, Arsitek Desain Kampus memulai dengan mengidentifikasi Zoning penempatan fungsi yang pas untuk masing-masing kegiatan / fungsi.

Berbeda dengan perencanaan kampus lainnya, Arsitek Desain Kampus memulai dengan penempatan Zoning Danau & Penghijauan. Yang disebut Danau disini adalah Danau untuk Kolam pelatihan. Kegiatan ini diminta untuk diadakan karena memang untuk memenuhi kurikulum mata kuliah yang membutuhkan tempat untuk calon pelaut berlatih mengayuh perahu atau sekoci didalam air, juga untuk latihan menurunkan sekoci dari kapal sewaktu dalam keadaan darurat.

Pemilihan lokasi Zoning Danau Pelatihan & Penghijauan diambil berdekatan dengan sebuah sungai yang berada di sebelah kampus, yang dijadikan sebagai sumber maupun tempat pembuangan air danau, yaitu Kali Blencong.

Penghijauan diadakan sekitar Danau untuk menjaga keasrian Danau. Konsep dari Penghijauan dalam Desain Kampus STIP adalah berupa Pohon-pohon Kelapa individual diatur berjejer teratur dalam jarak yang sama antara satu dan lainnya, hingga membentuk kotak-kotak Grid Line yang teratur. Pohon Kelapa dipilih karena merupkan ciri khas dari tanaman pesisir tepi pantai tropis.

Karena besarnya Zoning Danau & Penghijauan ini, yang penempatannya mempengaruhi tempat Zoning lainnya, maka penempatan Zoning Danau & Penghijauan harus ditetapkan pertama kali.

Selanjutnya, untuk memudahkan kerja Arsitek Desain Kampus dapat dilanjutkan dengan perletakan Zoning Perkantoran yang umumnya diletakkan dekat dengan Pintu Masuk / Jalan Utama Kampus agar pengunjung / Tamu langsung melihat, mengenal dan mencapainya.

Zoning Perkantoran juga dimaksudkan agar Gedung Kantor Pusat dapat menjadi Ikon Desain Bangunan dari keseluruhan Kampus Sekolah Tinggi, sekaligus menjadi Gerbang Masuk ke bagian lain dari Kampus. Sesudah melewati Gerbang besar ini, pengunjung dihadapkan pada Plaza Utama Kampus, tempat dimana sirkulasi mulai berpencar, sekaligus juga menjadi tempat untuk upacara Apel Pagi atau Apel Harian diadakan. 

Dalam Konsep Desain Bangunan, Gerbang yang terbentuk dari kekosongan plat lantai 2 dari Gedung Kantor Pusat juga dimaksudkan untuk menjadi Gerbang menuju laut, Gerbang yang menghadap laut dikejauhan, tempat tujuan karir bagi mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran.

Setelah penentuan lokasi Zoning Perkantoran, tentunya kemudian Arsitek Desain Kampus, paling mudah adalah menentukan penempatan Zoning Pendidikan berupa Ruang Kuliah dsbnya, yang biasanya dekat dengan Zoning Perkantoran.

Penentuan Zoning Pendidikan oleh Arsitek tentunya adalah di bagian depan kawasan, mudah terlihat dan mudah dicapai oleh mahasiswa dari Gerbang Utama Kampus.

Zoning Pendidikan yang berupa Blok-Blok Bangunan yang berisi Ruang-Ruang Kuliah, Seminar, Ruang Dosen, berbagai macam Laboratorium dsbnya adalah Zoning yang paling sibuk kegiatannya, hingga sepantasnya tampil didepan, mudah terlihat dari jalan raya karena memang Zoning inilah yang sebenarnya juga pantas ditampilkan keluar.

Zoning Pendidikan juga harus mudah dicapai dari Plaza Utama Upacara, tempat bertemunya lalu lintas mahasiswa yang datang dari Asrama dan mahasiswa yang datang dari luar, setelah melalui Gerbang Besar Kantor Pusat.

Di sisi lain dari Zoning Perkantoran, yang juga dekat hubungannya dengan Kantor Pusat, adalah Zoning Pertemuan. Tersedia Gedung Pertemuan / Auditorium yang formil, dan Pertemuan Informil berupa Ruang Makan Bersama yang luas.
Gedung Pertemuan ? Auditorium  Formil biasa digunakan untuk acara formil, Rapat Besar / Assembly, Pesta Perayaan, Inagurasi, dan perayaan lainnya didalam ruangan.

Ruang Makan Besar berada di gedung tersendiri, juga dapat digunakan untuk pertemuan informil sesama mahasiswa. Didalam gedung ini, di lantai 2, ditempatkan Ruang Perpustakaan, sehingga bersama Ruang Makan dibawahnya, dapat membentuk bangunan yang cukup besar hingga dapat membentuk Ikon lain bagi Kampus, sekaligus dapat menjadi pembatas ruang luar Plaza Utama.

Arsitek Desain Kampus menginginkan Ruang Perpustakaan tidak berada dalam kelompok Zoning Pendidikan, tetapi bersatu dengan Ruang Makan agar sekaligus dapat juga berfungsi di sore hingga malam hari sebagai tempat belajar para mahasiswa.

Menyambung dekat dengan Gedung Ruang Makan & Perpustakaan, adalah kelompok bangunan dan lapangan untuk Olah Raga.

Zona Olah Raga ini juga menguasai lahan yang cukup besar karena harus mencakup sebuah Lapangan Sepakbola dan Kolam Renang Lomba ukuran olimpik berikut gedung Stadionnya. Arena untuk Lapangan Volley, Basket, dan Bulu Tangkis yang tertutup / indoor disediakan dalam suatu bangunan Serbaguna diantara dan menyatu dengan Stadion Bola dan Stadion Renang. Ruangan Serbaguna yang besar ini dapat juga digunakan untuk Pertemuan Besar / Assembly. Lapangan Tennis Terbuka, Basket & Volley Terbuka / Outdoor juga tersedia berdekatan.

Zona Olah Raga ini menguasai Lahan yang cukup besar, karenanyalah Arsitek desain Kampus dalam Masterplan Gambar Kampus meletakkan Zona Olah Raga di ujung lain dari Kampus agar tidak menghalangi kegiatan sirkulasi sibuk antara Zona-Zona lain.

Menyambung dekat dengan Ge

Menyambung dekat dengan Ge

Terdapat 2 macam Perumahan didalam Kampus STIP Pelayaran - Marunda ini. Yaitu Perumahan untuk Dosen & Pengajar, dan yang lainnya adalah Perumahan untuk Pimpinan dan Wakil Pimpinan Sekolah Tinggi. Secara umum seharusnya kedua Perumahan ini sebaiknya bersatu dalam satu lokasi yang berdekatan. 

Namun Tanah cukup besar yang tersisa dari Perencanaan Masterplan Kampus hanyalah di area ujung Timur Laut. Daerah ini diperuntukkan bagi Perumahan Dosen & Pengajar.

Juga, pembentukan Zona Danau & Penghijauan telah menghasilkan suatu sisa tanah yang agak mengecil. Di ujung Barat Zona Pendidikan tersisa tanah yang tidak lagi dapat digunakan untuk Blok Pendidikan. 

Selain itu, ada keinginan dari pihak Arsitek Desain Kampus untuk me-kultuskan suatu bagian dari Kampus agar sedikit sakral dan disegani oleh mahasiswa. Bagian tanah inilah yang dijadikan pengelompokan Perumahan Pimpinan dan Wakil Pimpinan. Faktor jarak yang dekat dengan Zona Pendidikan juga menjadi satu pertimbangan.

" Mau bangun Rumah Mewah ?

Kunjungi juga https://www.architecture-now.com/gambar-rumah-mewah/"

Demikianlah cara Arsitek Desain Kampus, Masterplan Gambar Kampus, Desain Bangunan 

Kesimpulan.

D